keyln.com

Selasa, 11 November 2014

contoh sinopsis tesis


By on 07.43


KARYA ILMIAH

PENGARUH TINGKAT PENGHASILAN DAN PENDIDIKAN ORANG TUA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
KELAS XI IPS DAN XII IPS SMA IMMANUEL BATU
TAHUN PELAJARAN 2011-2012










SINOPSIS
                                                                              Oleh :
WAHONO
       








SMA IMMANUEL BATU
2012









BAB I
PENDAHULUAN

1.1.        Latar belakang
     Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama dalam hal ini pemerintah sebagai pemegang kekuasaan memiliki peranan penting sebagai pioner kesuksesan pendidikan di Indonesia, pendidikan akan mencapai hasil yang maksimal tidak terlepas dari perencanaan dan penetapan tujuan dan harapan yang ingin dicapai. Seperti yang termuat pada Undang- Undang  Pendidikan Nasional No 20 tahun  2003, pasal 1 ayat 1, menyatakan bahwa : pendidikan merupakan usah sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri nya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan esensial yang sangat penting bagi manusia, sebab pendidikan dapat berlangsung seumur hidup ( Long live of Education). Dalam konteks pendidikan, dikatakan bahwa pendidikan adalah upaya mengajar siswa secara perlahan-lahan diatas kaki sendiri.
     Pendidikan sebagai upaya transfer informasi atau ilmu pengetahuan diperlukan metode dan pemahaman karakter individu peserta didik agar didapatkan hasil yang maksimal, pengembangan potensi peserta didik yang di padang sebagai individu terus mendapatkan bimbingan, pengarahan  dari seorang guru untuk mencapai pengalaman yang seluas-luasnya sebagai bekal hidup yang membawa pengaruh di masyarakat luas (agent of change) (Wijayanti, 2004 : 26). Pelayanan pendidikan diperuntukkan semua masyarakat Indonesia secara merata tidak mengenal golongan atau ras, pendidikan sebagai upaya membangun potensi dasar individu yang tidak lepas dari belajar, membaca dan daya kreasi ( Suyono, 2001 : 20 ), sudah selayaknya di berikan kepada semua anak bangsa tanpa melihat status.
     Untuk menghasilkan pendidikan yang unggul seperti yang dikemukakan di atas ditentukan oleh beberapa faktor pendukung yaitu : tersedianya kurikulum yang baik, tersedianya tenaga yang profesional, daya dukung sarana prasarana yang representatif, dana penyelenggaran , kesejahteraan tenaga pendidikan dan kependidikan, perekonomian orang tua yang cukup, tingkat pendidikan orang tua, dan motivasi belajar peserta didik, serta  sumber belajar mudah didapat.
          Keberhasilan pendidikan selain oleh faktor tingkat pendidikan orang tua, faktor lain dari kondisi peserta didik adalah faktor kesehatan , faktor milikkultural, ketersediaan fasilitas belajar yang memadai, adanya guru privat untuk mendampingi belajar. Kesemuanya ini dapat teratasi apa bila pendapatan orang tua berkecukupan. Kondisi riil dan sungguh nyata pendidikan di daerah pinggiran yang rata-rata masyarakatnya miskin , maka tingkat keberhasilan pendidikan  masih rendah, jadi tingkat pendapatan orang tua mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
               Dari sini timbul suatu persoalan apakah tingkat pendidikan orang tua dan tingkat penghasilan orang tua peserta didik dapat mempengaruhi prestasi belajar Peserta didik SMA. Peneliti akan mengungkap pengaruh tingkat pendidikan orang tua dan tingkan penghasilan orang tua peserta didik terhadap prestasi belajar mata pelajaran matematika siswa kelas XI dan XII IPS di SMA Immanuel Batu.

1.2.        Rumusan Masalah
Berdasarkan latar  belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu :
1.2.1.   Apakah ada pengaruh yang signifikan tingkat penghasilan orang tua peserta didik terhadap prestasi belajar mata pelajaran matematika peserta didik kelas XI dan XII IPS  di SMA Immanuel Batu ?
1.2.2.   Apakah ada pengaruh yang signifikan tingkat pendidikan orang tua peserta didik terhadap prestasi belajar  mata pelajaran matematika peserta didik kelas XI dan XII IPS di SMA Immanuel Batu ?
1.2.3.   Apakah ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama tingkat penghasilan orang tua dan tingkat pendidikan orang tua peserta didik terhadap prestasi belajar mata pelajaran matematika peserta didik kelas XI dan XII IPS di SMA Immanuel Batu ?

1.3.         Tujuan Penelitian     
Berdasarkan pokok permasalahan, maka tujuan penelitian ini   adalah sebagai berikut :
1.3.1.   Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan tingkat penghasilan orang tua peserta didik terhadap prestasi belajar mata pelajaran matematika peserta didik kelas XI dan XII IPS  di SMA Immanuel Batu.
1.3.2.   Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan tingkat pendidikan orang tua peserta didik terhadap prestasi belajar  mata pelajaran matematika peserta didik kelas XI dan XII IPS di SMA Immanuel Batu.
1.3.3.   Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama tingkat penghasilan orang tua dan tingkat pendidikan orang tua peserta didik terhadap prestasi belajar mata pelajaran matematika peserta didik kelas XI dan XII IPS di SMA Immanuel Batu.


















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Empiris
           Dari beberapa penelitian yang termuat dalam karya ilmiah membuktikan bahwa tingkat penghasilan orang tua maupun tingkat pendidikan orang tua sama –sama memberi pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar bagi peserta didik. Dimana pada karya ilmiah yang berbeda mengangkat permasalahan tentang tingkat penghasilan orang tua dan karya ilmiah lain mengangkat permasalahan tingkat pendidikan orang tua. Dan untuk kali ini penulis atau peneliti ingin melihat pengaruh tingkat penghasilan orang tua dan tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar secara bersama-sama tentunya dengan waktu dan lokasi  pada daerah yang berbeda. 

2.2. Tinjauan Teoritis
2.2.1. Tingkat Penghasilan Orang Tua
         Keadaan ekonomi orang tua peserta didik yang lemah atau penghasilan dan pengeluaran mengalami minus akan membawa dampak kurang baik bagi pendidikan putra-putrinya utamanya keberhasilan mencapai prestasi, dengan tidak terpenuhinya kebutuhan putra-putrinya pada usia sekolah seperti kebutuhan gisi, perawatan kesehatan, pemenuhan fasilitas dan biaya- biaya lain, logis bila ini membawa dapak yang kurang baik bagi keberhasilan prestasi  putra-putrinya.
      Penghasilan menurut Purwodarminto ( 1996 ; 343 ) adalah perolehan uang yang diterima. Penghasilan orang tua di hitung dengan menggunakan pendekatan pengeluaran total yang dikeluarkan oleh suatu rumah tangga. Kebutuhan suatu keluarga satu dengan lainnya tentu berbeda sesuai dengan kemampuan pengelolaan keuangan keluarga, penentuan prioritas kebutuhan adalah faktor dominan dalam membangun keluarga sejahtera, keluarga yang sejahtera menunjukkan tingkat sosial ekonomi yang tinggi. Dengan keadaan ekonomi yang tinggi memungkinkan orang tua memberi kesempatan putra-putrinya mengembangkan kecakapannya. Orang tua dapat memberi kesempatan kepada anaknya memilih sekolah yang berkualitas, Rachman Natawijaya ( 1979 : 76 ). Keadaan sosial ekonomi orang tua yang bagus bukan berarti secara otomatis keberhasilan pendidikan putra-putrinya tercapai, manakala  tingkat penghasilan orang tua yang tinggi tetapi perhatian orang tua akan pendidikan putra-putrinya kurang, tidak dipenuhinya fasilitas belajar dan tidak membantu kesulitan belajar misalnya dengan menyertakan bimbingan belajar dan lain sebagainya yang mendukung pendidikan, maka hal ini penghasilan orang tua yang tinggi tidak terlalu berdampak positif bagi pendidikan putra-putrinya.
      Keadaan yang memberi pengaruh kepada anak terutama pada  kemampuan belajar adalah tingkat penghasilan orang tua atau tingkat sosial ekonomi keluarga, Rachman Natawijaya ( 1979 : 77 ). Dengan demikian tingkat penghasilan orang tua selalu mewarnai perkembangan dan kemajuan belajar putra-putrinya.
Umar Tirtoraharjo, mengemukakan hasil analisis Thorndike antara lain menyimpulkan bahwa siswa yang berasal dari lingkungan keluarga dengan tingkat penghasilan tinggi, mencapai prestasi belajar dari pada keluarga yang memiliki tingkat penghasilan sedang dan rendah ( dalam Muhammad Rif Tito, 1985 : 36 ). Jadi latar belakang tingkat penghasilan orang tua mempunya pengaruh terhadap kemajuan belajar peserta didik di sekolah.
      Dalam penelitian Mlunandir ( 1973 : 166 ) memberikan pernyataan bahwa tidak ada bukti-bukti keadaan ekonomi orang tua yang tinggi akan memberikan prestasi belajar anaknya. Secara khusus bahwa tidak ada pengaruh  antara tarap ekonomi orang tua dengan prestasi belajar putra-putrinya. Walaupun tidak terang terangan menolak hipotesa yang dibuat, karena kalau ada pengaruh sangat kecil.
     Beberapa hasil penelitian dan pandangan yang terhimpun di sini mendorong penelitian  ini untuk membuktikan. Apakah ada pengaruh yang signifikan tingkat penghasilan orang tua terhadap prestasi belajar belajar peserta didik di suatu sekolah tingkat menengah atas.

2.2.2. Tingkat Pendidikan Orang Tua
     Tingkat pendidikan formal meliputi 1) pendidikan pra sekolah yaitu TK, 2) pendidikan tingkat dasar yaitu SD, 3) pendidikan tingkat menengah pertama yaitu SMP, 4) pendidikan tingkat menengah atas yaitu SMA, 5) pendidikan di perguruan tinggi yaitu S1,S2 dan S3. Tingkatan pendidikan ini menunjukkan taraf kemampuan kognitif, kepribadian dan kualitas diri, pendidikan tingkat tinggi memberikan kemampuan yang tinggi demikian sebaliknya pendidikan rendah menunjukkan taraf kemampuan rendah. Namun di kondisi tertentu hal ini bisa saja karena interaksi masyakat membuat seseorang memiliki kemampuan yang cukup tinggi walaupun pendidikan formal rendah.
     Pendidikan non formal dapat dilakukan oleh orang tua di rumah melalui keteladanan, nasehat atau petuah bisa juga memberikan pendampingan belajar serta kegiaan lain yang tujuannya adalah meningkatkan kemampuan putra-putrinya. Berkaitan dengan pendidikan non formal yang langsung dalam bimbingan orang tua maka kemampuan orang tua dan pengetahuannya harus cukup, sehingga setiap bimbingan orang tua akan bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan putra-putrinya. Peranan orang tua dalam pelaksanaan pendidikan non formal sangat dominan, maka kemampuan orang tua harus cukup mumpuni atau tingkat pendidikan memadai.
     Terlepas dari hasil penelian yang sudah dilaksanakan oleh beberapa mahasiswa program pasca sarjana mengenai pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar putra-putrinya dan kondisi riil tidak adanya korelasi antara tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar putra-putrinya. Maka peneliti ingin membuktikan  kebenaran dari peneliti-peneliti terdahulu bahwa sesungguhnya ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar putra-putrinya tentunya akan dilaksanakan pada lokasi dan daerah yang berbeda.

2.2.3. Prestasi Belajar  
2.2.3.1. Pengertian Prestasi Belajar
     Menurut WJS, Purwadarminto dalam kamus umum besar bahasa Indonesia menyatakan bahwa prestasi adalah “ hasil   yang telah di capai (dilakukan, dikerjakan) “ ( kamus besar bahasa Indonesia (1966 : 10). Sedangkan belajar “ berarti berusaha, berlatih dan sebagainya supaya mendapat suatu kepandaian “ (Depdiknas 2000 : 49). Pengertian lain tentang belajar adalah kemampuan, ketrampilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan sesuatu (Arifin, 1991 : 27 ).  Dalam kaitan dengan prestasi belajar, Depdikbud (1992) mengatakan bahwa prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh  suatu pembelajaran tertentu. Yang lazim ditunjukkan dengan suatu nilai tes atau angka yang di berikan. Prestasi belajar yang diharapkan adalah perubahan perilaku si belajar terhadap informasi mengenai pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang di capai. (Sudjana, 1992 : 101). Taksonomi Blomm, ada tiga ranah prestasi belajar yang dapat diukur yaitu ranah kognitif atu pengetahuan, ranah afektif atau sikap, ranah psikomorik atau ketrampilan.
     Dari dua pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai/dilakukan atau dikerjakan siswa dalam belajar di sekolah yang di nyatakan dalam bentuk penilaian. Dalam pendidikan penilaian mempunyai peranan penting kaitannya sebagai alat pengukur prestasi peserta didik, selain dari pada itu penilaian dapat menjadi umpan balik maupun mengetahui sejauh mana ketercapaian target yang telah dicapai oleh peserta didik, apakah telah mencapai sesuai dengan apa yang ditargetkan atau tidak.
     Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas 1) penilaian hasil belajar oleh pendidik, 2) penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, 3) penilaian hasil belajar oleh pemerintah, (Bab X standar penilaian pendidikan, bagian kesatu umum, pasal 63). Penilaian hasil belajar oleh peserta didik sebagaimana dimaksud dalam pasal 63 ayat 1 butir a dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan kenaikan kelas. Dari kegiatan penilaian ini maka orang tua, peserta didik, guru dan pihak sekolah dapat melihat keberhasilan belajar peserta didik melalui buku laporan dari lembaga sekolah. Prestasi belajar peserta didik penting diketahui oleh semua pihak karena dapat dijadikan sebagai umpan balik perbaikan pembelajaran guru dan sekolah dalam kaitannya peningkatan kualitas pendidikan.
     Menurut pendapat Kosasih Djauhari dalam bukunya yang berjudul strategis Pengajaran Efektif dalam Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menyatakan bahwa penilaian adalah : a) membantu siswa mengukur tingkat keberhasilan, ketidak berhasilan usaha lanjut pengajaran. b) tolak ukur guru untuk mengukur keberhasilan dan menentukan tindak lanjut pengajaran, c) wujud dari keadaan dan prestasi belajar siswa, d) tolak ukur untuk menentukan kenaikan kelanjutan dan perbaikan pelajaran siswa (Kosasih Djauhari, 1982 : 89).
     Untuk mengukur prestasi belajar peserta didik tidak cukup hanya menyangkut perihal kemampuan yang diperoleh saat melakukan proses pembelajaran, tetapi mencakup keseluruhan aspek kehidupan peserta didik. Disamping itu perlu diperhatikan pula bahwa prestasi belajar yang dicapai siswa tidak berkembang begitu saja, tetapi merupakan hasil  interaksi dari beberapa faktor, Slemeto (1984 : 76) mengelompokkan faktor yang mempengaruhi belajar antara lain faktor internal dan ekternal. Faktor internal meliputi kondisi fisiologis, mengingat belajar merupakan proses mental yang meliputi : minat, bakat, kecerdasan, motivasi, dan kemampuan kognitif. Sedangkan faktor eksternal meliputi keadaan diluar diri siswa yang meliputi : kondisi keluarga, sekolah, dan masyarakat.
     Sedangkan menurut Afifudin mengatakan bahwa “ faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar di sekolah adalah faktor murid dan faktor guru atau pengajar “ (Afifudin, 1988 : 110), sementara Siti Rahayu berpendapat dalam bukunya yang berjudul kesukaran-kesukaran dalam belajar antara lain mengatakan “bahwa yang mempengaruhi belajar seseorang ada dua faktor, yaitu faktor-faktor endogen atau yang berasal dari anak itu sendiri dan faktor-faktor eksogen atau yang berasal dari luar anak”, (Siti Rahayu Hardinoto, 1976 : 1).
Dari kedua pendapat tersebut diatas, maka dapat digabungkan bahwa  faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar adalah :
a.    Faktor-faktor indogen yang meliputi intelgensi, motivasi belajar, perasaan, sikap, minat, serta kesehatan.
b.    Faktor-faktor eksogen yang meliputi situasi belajar mengajar di sekolah, falisitas belajar, orang tua, lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah.
     Pada faktor eksogen tentang orang tua sebagai pendidik yang pertama dan utama bagi seorang anak. Suasana keluarga merupakan tempat melakukan pendidikan perorangan atau pembinaan individu bagi anak-anaknya. Disinilah berlangsungnya proses pendidikan yang lama dibandingkan ketika pendidikan di sekolah, sehingga pendidikan di rumah bersama orang tua mendasari kepribadian anak.
     Orang tua berperan besar dilingkungan keluarga seperti yang dikemukakan oleh Daoed Yoesoep yang mengatakan bahwa tanggung jawab orang tua dalam menangani pendidikan jelas lebih besar dari pada tanggung jawab masyarakat, sebab anak melewati sebagian besar waktunya bersama orang tua di rumah. Oleh karena itu sudah selayahnya kalau porang tua dituntut, memberikan perhatian yang lebih besar terhadap pendidikan anaknya, dan tidak bersifat acuh setelah menyerahkan ke sekolah (Daoed Yoesoep, 1980 ; 39)
      Mengingat begitu dominan peranan orang tua akan pendidikan anaknya, pengembangan kemampuan putra-putrinya tidak cukup keadaan keluarga yang kondusif namun, penyedian fasilitas dan pemenuhan daya dukung pendidikan berkaitan dengan peningkatan prestasi belajar, disisi lain pendidikan orang tua akan menentukan perkembangan kemampuan belajar. Mengkaji uraian tentang tingkat penghasialan orang tua dan tingkat pendidikan orang tua dan rumah, berkaitan dengan prestasi belajar putra-putrinya. Dalam suatu pendidikan tidak terlepas dengan yang namanya  biaya dan figur keluarga yang berpendidikan untuk mencapai keberhasilan dari suatu prestasi belajar. Ketika fungsi orang tua sebagai salah satu faktor keberhasilan pendidikan putra-putrinya, maka tingkat penghasilan orang tua dan tingkat pendidikan orang tua akan memberi pengaruh yang signifikan terhadap prestasi putra-putrinya.

2.3. Kerangka Berpikir
     Kerangka berpikir sebagai bagian dari pola berpikir tentang alur  berpikir teori yang mendasari penelitian dalam penulisan karya ilmiah ini. Yaitu hal yang mempengaruhi prestasi belajar. Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis meneliti tentang pengaruh tingkat penghasilan orang tua dan tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar peserta didik, dengan demikian ada, dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik yaitu tingkat penghasilan orang tua dan tingkat pendidikan orang tua. Selain dari dua faktor yang disebutkan dalam kegiatan pembelajaran prestasi peserta didik ada faktor-faktor lain yang menyertainya. Oleh karena itu  penelitian pada penulisan karya ilmiah ini difokuskan pada tingkat penghasilan orang tua dan tingkat pendidikan orang tua. Sedangkan bila ada faktor-faktor lain yang menyertainya penelitian ini akan diabaikan.

Gambar 1 : Kerangka berfikir


 


 






Prestasi Belajar Mata Pelajaran Matematika  Program IPS
( Y )

 


 
    
 


 



                                                

Keterangan :
X1             : Tingkat Penghasilan orang tua
X2             : Tingkat Pendidikan orang tua
Y               : Prestasi Belajar mata pelajaran matematika program IPS

“ Hubungan empirik antara tingkat penghasilan orang tua terhadap prestasi belajar, tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar, serta tingkat penghasilan orang tua dan tingkat pendidikan orang tua  bersama-sama terhadap prestasi belajar peserta didik”




2.4. Hipokarya ilmiah
2.4.2.   Adaq pengaruh yang signifikan tingkat pendidikan orang tua peserta didik terhadap prestasi belajar mata pelajaran matematika peserta didik kelas XI dan XII IPS  di SMA Immanuel Batu.
2.4.3.    Ada pengaruh yang signifikan tingkat penghasilan orang tua peserta didik terhadap prestasi belajar  mata pelajaran matematika peserta didik kelas XI dan XII IPS di SMA Immanuel Batu.
2.4.4.    Ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama tingkat pendidikan orang tua dan tingkat penghasilan orang tua peserta didik terhadap prestasi belajar mata pelajaran matematika peserta didik kelas XI dan XII IPS di SMA Immanuel Batu.
























BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian
      Rancangan penelitian merupakan strategi untuk mengatur tata (setting) penelitian agar peneliti memperoleh data tepat (valid) sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Di dalam rancangan penelitian ini akan menjelaskan tentang tujuan penelitian, jenis penelitian dan ruang lingkup.
      Tujuan penelitian adalah menjelaskan adanya pengaruh diantara variabel bebas terhadap prestasi belajar matapelajaran matematika untuk program IPS kelas XI dan kelas XII. Variabel bebas terdiri dua yaitu tingkat penghasilan orang tua dan tingka pendidikan orang tua, penelitian ini bersifat kuantitatif  menurut Sugiyono ( 1999 :16) “data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kuantitatif yang di angkakan”,  yaitu melalui pengolahan data dengan jenis penelitian terapan dan bertujuan eksplanation (penjelasan).
     Tujuan penelitian ini adalah memberikan penjelasan, dan dari tingkat eksplanation, tergolong penelitian asosiatif, menurut Sugiyono (1999 : 6) “penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih” Pada  Penelitian asosiatif yang dimaksud untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dan pada penelitian karya ilmiah ini ada tiga variabel yaitu variabel X1, X2 dan Y, sedangkan bersifat kausal menekankan adanya hubungan sebab akibat dari dua variabel, yakni jika x maka y. (Sugiyono, 1999 : 12).
      Jika mengikuti pembagian yang dilakukan oleh Vrendenbergt (1980 : 75) maka jenis penelitian yang digunakan adalah termasuk dalam penelitian menguji hipokarya ilmiah (Hypokarya ilmiah testing research).
      Dilihat dari analisis di atas dan jenis data, rancangan penelitian ini termasuk penelitian komutatif, data akomultif adalah data yang berbentuk angka atau data kuantitatif yang diasingkan (Sugiyono, 1999 :13).
      Menurut Pamy(1985) penelitian adalah masalah yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.

3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. populasi
            Dari beberapa pengertian populasi maka dapat disimpulkan bahwa populasi itu tidak harus berwujud manusia, tetapi dapat juga berwujud kumpulan data yang berupa nilai hasil test atau kumpulan angka-angka, alat pelajaran, cara mengajar, kurikulum, dan sebagainya. Oleh sebab itu semua harus ditegaskan jika dijadikan obyek penelitian.
      Dan sebagai populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik program IPS kelas XI dan XII IPS di SMA Immanuel Batu. Berjumlah 32 orang.

3.2.2. Sampel
      Pengertian sampel sederhana adalah bagian dari populasi yang diteliti. Atau  “wakil dari populasi” (Arikunto, 1992 ; 106), dan dapat pula diartikan “ sebagian dari populasi”, (Hadi, 1993 : 24). Dengan demikian yang dimaksud dengan sampel adalah sejumlah subyek sebagian perwakilan dari populasi yang akan dikenai perlakuan dalam penelitian.
      Menurut Arikunto (2000 : 112), jika subyek yang diteliti kurang dari 100 lebih baik diambil semua sebagai sampel. Sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Bila subyek lebih dari 100 maka diambil 10%-15% atau 20%-25%  atau lebih.
      Dalam penelitian ini seluruh peserta didik program IPS kelas XI dan XII IPS berjumlah 32 orang. Untuk itu sampel pada penelitian ini diambil semua karena jumlahnya tidak terlalu banyak, karena itu disebut sampel jenis total.

3.3. Teknik Pengumpulan Data
      Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut ;
3.3.1. Menggunakan angket untuk mengumpulkan data tentang tingkat penghasilan orang tua , hal ini dilakukan untuk mendapatkan data yang valid sesuai penghasilan orang tua saat di adakan penelitian.
3.3.2. Study  dokumentasi untuk mengumpulkan data tentang tingkat pendidikan orang tua peserta didik program IPS kelas XI dan XII IPS.
3.3.3. Adapun untuk data yang menggambarkan prestasi belajar diambil data nilai ujian tengah semerter tahun pelajaran 2011-2012 semester ganjil, yaitu nilai asli UAS, program IPS kelas XI dan XII IPS.

3.4. Variabel dan Pengukuran
      Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tiga variabel yaitu :

3.4.1. variabel Bebas (Independence) : X1
      Variabel bebas yang pertama (X1) adalah tingkat penghasilan orang tua , penghasilan orang tua ini dengan indikator pendapatan  rata-rat yang diterima selama satu bulan, sedangkan pendapat atau penghasilan lain diluar pendapatan rutin tidak termasuk penghasilan yang akan diteliti pada penelitian ini. Pengukuran indikator menggunakan skala Likert (1 2 3 4 5 ), dimana makin tinggi angka, akan menggambarkan tingkat penghasilan orang tua makin tinggi. Dalam hal ini tingkat penghasilan orang tua dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

NO
URAIAN
SKOR
1
2

3

4

5
Penghasilan
Penghasilan

Penghasilan

Penghasilan

Penghasilan
1
2

3

4

5






3.4.2. Variabel bebas (independence) : X2
      Untuk variabel X2 adalah tingkat pendidikan orang tua dengan indikator ijazah terakhir yang dimiliki orang tua, dengan pengukuran indikator menggunakan skala Likert (1 2 3 4 5 ), dimana angka yang kecil menunjukkan tingkat pendidikan rendah pula dan sebaliknya angka yang lebih besar menunjukkan tingkat pendidikan lebih tinggi. Dan sebagai hubungan  tingkat pendidikan orang tua dan  skala ordinat dapat di tunjukkan  daftar klasifikasi berikut :

NO
URAIAN
SKOR
1
2
3
4
5
Pendidikan Dasar (SD)
Pendidikan Menengah Pertama (SMP)
Pendidikan Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK)
Pendidikan Tinggi (Diploma)
Pendidikan Tinggi (S1,S2,dan S3)
1
2
3
4
5


3.4.3. Variabel Tergantung (dependence) : Y
      Variabel tergantung (Y) adalah prestasi belajar mata pelajaran matematika kelas XI IPS dan XII IPS SMA Immanuel Batu. Yaitu nilai UAS semester ganjil tahun pelajaran 2011-2012.

3.5. Validitas
             Untuk mendapatkan data yang valid pada tingkat pendapatan orang tua (X1) dan tingkat pendidikan orang tua (X2), mengingat pendapatan orang tua selalu berubah, oleh sebab kenaikan gaji, pertumbuhan ekonomi dan kemajuan usaha maka pengambilan data untuk tingkat pendapatan orang tua adalah dengan angket, dan tingkat pendidikan orang tua dengan menggunakan dokumen yang yang berada di sekolah.  Begitu pula perihal prestasi siswa  (Y) data diambil dari dokumen nilai Ujian akhir semester ganjil, dengan pertimbangan nilai ujian akhir semester sebagai bentuk ujian yang menjdai kewenangan sekolah sehingga datanya asli. Menurut Arikunto ( 2000 : 65) suatu instrumen valid atau sahih apabila instrumen tersebut dapat mengatur apa yang hendak diukur.

3.6. Analisa Data
      Analisa data yang digunakan dalam penelitian  ini adalah : suatu analisa untuk mengetahui variabel bebas ( X1 dan X2 ) terhadap variabel  (Y), dengan bantuan komputer program SPSS versi 12. Dengan tahapan sebagai berikut :
1.    Tahap persiapan yang mencakup penyelesaian data empiris yang ada di angket dipindah ke matrik demikian hasil study dokumentasi dan data hasil test  UAS.
2.    Tahap uji asumsi regresi ganda yang mencakup uji normalitas, linieritas, multikolinitas dengan data distribusi normal dan linier, dilakukan analisa dengan  bantuan komputer SPSS, (santoso, 2000 : 203-219).
3.    Tahap uji hipokarya ilmiah dengan menggunakan regresi ganda dengan bantuan komputer program SPSS versi 11.


 













BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian yang dilakukan dengan 32  responden   memberikan hasil yang  dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 4.1
Tingkat Penghasilan Orang Tua Siswa

NO
PENGHASILAN   (X1)
JML
PERSEN
1.
2.
3.
4.
5.
X1 < Rp. 1.000.000,00
Rp. 1.000.000,00  X1 < Rp. 1.500.000,00
Rp. 1.500.000,00 X1 < Rp.  2.000.000,00
Rp. 2.000.000,00 X1 < Rp. 2.500.000,00
X1  Rp. 2.500.000,00
2
9
8
10
3

6,25%
28,13%
25.00%
31,25%
9,37%

Dari angket yang diisi responden pendapatan terendah adalah Rp.600.000,00 dan pendapatan teringgi Rp. 8.000.000,00.
Tingkat penghasilan orang tua yang dimaksud disini adalah pendapatan total dari kedua orang tua siswa bila mana keduanya sama-sama bekerja.  Selain dari pada itu perlu dijelaskan disisni pendapatan yang dimaksud adalah pendapatan resmi atau tetap atau rata-rata perbulannya. Ada tiga orang tua siswa yang mana kedua orangtuanya sama-sama bekerja .
Sedangkan tingkat pendidikan orang tua dapat dilihat pada tabel berikut :








Tabel 4.2
Tingkat Pendidikan Orang Tua Siswa



NO
PENDIDIKAN   (X2)
JML
PERSEN
1.
2.
3.
4.
5.
SD
SMP/MTs
SMA/SMK/MA
DIPLOMA(D1/D2)
SARJANA(S1/S2/S3)
4
10
15
2
1
12,50%
31,25%
48,87%
6,25%
3,13%

Data tentang tingkat pendidikan didapatkan dari angket yang disisi siswa, adapun pendidikan yang dipergunakan untuk penelitian ini adalah pendidikan dari salah satu orang tua yang lebih tinggi.  Sedangkan hasil prestasi siswa yang diambil dari daftar nilai guru mata pelajaran matematika pada program IPS kelas XI dan XII diperoleh seperti berikut :


Tabel 4.3
Nilai Ulangan Akhir Semester Ganjil
Tahun Pelajaran 2011-2012

NO
NILAI UAS  PRESTASI   (Y)
JML
PERSEN
1.
2.
3.
4.
5.
Y < 40,0
40,0  Y < 55,0
55,0  Y < 70,0
70,0  Y < 85,0
85,0  Y  100,0
0
4
11
13
4
0%
12,5%
34,37%
40,63%
12,5%

Dari pengambilan data pada daftar nilai hasil UAS didapati nilai terendah 35 ada 1 siswa dan 48 satu siswa sedangkan nilai tertinggi 95 ada 1 siswa. Untuk nilai ketuntasan  atau KKM nilai matematika untuk di raport adalah 8.00.

4.1. Uji Asumsi Regresi Berganda
              Berdasarkan hasil uji bantuan komputer SPSS versi 11 terlihat tidak ada masalah ( santoso, 2000 : 203-219). Secara lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.    Asumsi bebas Multikolinieritas
        Dilihat dari tabel coefficients VIF = 0,982 < 5 berarti kedua variabel X1 dan X2 tidak berkorelasi sempurna atau tidak ada gejala multikolinieritas dalam model regresi.
2.    Asumsi uji normalitas data
        Pada grafik Normal  P Plot data menyebar disekitar garis diagonal dan arah penyebarannya mengikuti arah garis diagonal maka dapat dinyatakan bahwa data berdistribusi normal.
( santoso , 2000: 214 )
3.    Asumsi uji Heteroskedastisitas
      Pada grafik Scatter Plot terlihat sebaran data tidak membentuk pola tertentu, maka dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat gejala heterosskedastisitas. ( santoso, 2000 : 210)


4.2. Diskripsi Data
               Deskripsi data ini dapat dilihat pada data out put (Descriptive Statistice) yang dapat dikemukakan sebagai berikut :
Tabel 4.4
Perhitungan Rata-Rata dan Standar deviasi
Variabel
Rata-Rata
Standar deviasi
Tingkat penghasilan orang tua
Tingkat pendidikan orang tua
Prestasi belajar siswa
3,09
2,56
67,84
1,118
0,914
13,310

4.3. Analisis Data
               Uji Hipokarya ilmiah tentang pengaruh . variabel  X1, X2 terhadap Y adalah sebagai berikut :
1.    Analisis parsial dengan melihat sumbangan efektif masing-masing variabel bebas terhadap variabel tergantung dapat dilihat pada tabel descriptive Statistics
a.    Hipokarya ilmiah 1:
 Ada pengaruh yang signifikan tingkat penghasilan orang tua peserta didik terhadap prestasi belajar mata pelajaran matematika peserta didik kelas XI dan XII IPS  di SMA Immanuel Batu.
Uji hipokarya ilmiah 1 adalah sebagai berikut :
          Sumbangan efektif variabel X1 terhadap Y sebesar 5,940 menunjukkan bahwa antara tingkat penghasilan orang tua (X1) mempunyai pengaruh yang berarti dengan prestasi belajar (Y) mata pelajaran matematika peserta didik kelas XI dan XII IPS  di SMA Immanuel Batu. Karena mempunyai arah pengaruh positif, karena tidak ada tanda negatif pada angka 5,940.
        Dilihat dari tingkat siqnifikan korelasi satu sisi output ( diukur dari probalitas untuk X1 sebesar 0,000 yang berarti probabilitas kurang dari 0,05, maka pengaruh tingkat penghasilan orang tua terhadap prestasi belajar (Y) mata pelajaran matematika peserta didik kelas XI dan XII IPS  di SMA Immanuel Batu adalah nyata.
        Kesimpulan yang dapat ditarik dari analisis tersebut adalah bahwa hipokarya ilmiah 1 diterima secara siqnifikan.

b.    Hipokarya ilmiah 2:
 Ada pengaruh yang signifikan tingkat pendidikan orang tua peserta didik terhadap prestasi belajar  mata pelajaran matematika peserta didik kelas XI dan XII IPS di SMA Immanuel Batu.
Uji hipokarya ilmiah 2 adalah sebagai berikut :
Pengaruh X2 terhadap Y sebesar 7,852 menunjukkan bahwa antara tingkat pendidikan orang tua dan prestasi belajar mata pelajaran matematika peserta didik kelas XI dan XII IPS di SMA Immanuel Batu.
Ada pengaruh yang berarti dan arah pengaruh positif karena tidak ada angka negatif pada angka 7,852.
               Dilihat dari tingkat siqnifikan korelasi satu sisi output ( diukur dari probalitas untuk X2 sebesar 0,000 yang berarti probabilitas kurang dari 0,05, maka pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar (Y) mata pelajaran matematika peserta didik kelas XI dan XII IPS  di SMA Immanuel Batu adalah nyata.
        Kesimpulan yang dapat ditarik dari analisis tersebut adalah bahwa hipokarya ilmiah 2 diterima secara siqnifikan.

c.    Hipokarya ilmiah 3:
Ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama tingkat penghasilan orang tua dan tingkat pendidikan orang tua peserta didik terhadap prestasi belajar mata pelajaran matematika peserta didik kelas XI dan XII IPS di SMA Immanuel Batu.
        Untuk menguji hipokarya ilmiah 3 ini dilakukan dengan analisis Multi regresi  (regresi berganda ) dengan tahapan sebagai berikut:
a.    Variabel yang dimasukkan adalah X1, X2 dan tidak ada variabel yang dikeluarkan , karena metode yang digunakan adalah single step (enter).
b.    Hasil R Square = 0,884  artinya bahwa X1 dan X2 mampu memberikan kontribusi sebesar 88,4 % terhadap Y dan sisanya sebesar 11,6% ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Yang mana nilai R Square semakin tinggi  (mendekati 1 ) model yang digunakan semakin tepat, jika semakin rendah (mendekati 0) maka model yang digunakan semakin tidak tepat.
c.    Hasil  R = 0,94 ( mendekati 1)  artinya  bahwa X1 dan X2 secara bersama – sama memilki hubungan yang kuat dengan variabel Y.
d.    Uji Anova b memberikana hasil F hitung didapatkan 110,638 dengan tingkat siqnifikasi 0,000 oleh karena probabilitas 0,000 adalah kurang dari (<) 0,05l maka H0 ditolak (H1 dierima) artinya X1 dan X2 secara bersama sama (simultan) berpengaruh seqnifikan terhadap Y.
      Dari analisa a) hingga d) tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesa 3 diterima secara siqnifikan.

e.    Persamaan Regresi adalah :
           Dengan memperhatikan tabel berikut :









Tabel  4.5
Coefficients

Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
29,348
2.717

10.801
.000
PENGHASILAN
5.940
.982
.499
6.051
.000
PENDIDIKAN
7.852
1.201
.539
6.539
.000
a. Dependent Variable: PRESTASI




Berdasarkan  tabel diketahui :
            a    =  29,348
            b1  =  5,940
            b2  =  7,852
Maka  persamaan Regresi linier berganda  adalah sebagai berikut:
Y =  a + b1 X1 + b2 X2 + c  dengan cara mensubtitusikan  nilai a, b1 dan b2 diperoleh persamaan seperti berikut :
Y =  29,348 + 5,940X1 +7,852 X2
Hal dapat diartikan yaitu jika
1.    X1  dan X2 sama dengan nol ( 0 ) , maka Y = 29,348
2.    b1 = 5,940 menunjukan besarnya pengaruh X1 terhadap Y ; bilamana b1 positif  artinya X1 memiliki pengaruh positif atau menyebabkan peningkatan Y sebesar 5,940 satuan.
3.    b2 = 7,852 menunjukkan besarnya pengaruh X2 terhadap Y  nilai b2 p0sitif mempunyai arti bahwa X2 memiliki pengaruh positif atau menyebabkan peningkatan  Y sebesar 7,852 satuan.

f.     Uji persamaan regresi
1)    Untuk konstanta  :
(i)    Hipokarya ilmiah :
a)    H0 = koefisien regresi tidak siqnifikan
b)    H1 = koefisien regresi siqnifikan
(ii)  Kriteria pengambilan keputusan :
a)    Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima
b)    Jika probabilitas <0,05, maka H0 ditolak
(iii) Keputusan :
         Karena probabilitas untuk konstanta 0,00 < 0,05, H1 diterima atau koefisien regresi siqnifikan  berarti konstanta (kemampuan awal siswa) benar-benar mempunyai pengaruh secara siqnifikan dengan prestasi belajar siswa.


2)    Untuk tingkat penghasilan orang tua
(i)   Hipokarya ilmiah :
a)    H0 = koefisien regresi tidak siqnifikan
b)    H1 = koefisien regresi siqnifikan
(i)    Kriteria pengambilan keputusan :
a)    Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima
b)    Jika probabilitas <0,05, maka H0 ditolak
(ii)  Keputusan :
         Probabilitas tingkat penghasilan orang tua
 0,000 < 0,05,maka H0 ditolak  atau koefisien regresi siqnifikan  berarti tingkat penghasilan orang tua benar-benar mempunyai pengaruh secara siqnifikan dengan prestasi belajar siswa.
3)    Untuk tingkat pendidikan orang tua
(i)   Hipokarya ilmiah :
c)    H0 = koefisien regresi tidak siqnifikan
d)    H1 = koefisien regresi siqnifikan
(ii)          Kriteria pengambilan keputusan :
c)    Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima
d)    Jika probabilitas <0,05, maka H0 ditolak
(iii)         Keputusan :
         Probabilitas tingkat pendidikan  orang tua
 0,000 < 0,05,maka H0 ditolak  atau koefisien regresi siqnifikan  berarti tingkat pendidikan  orang tua benar-benar mempunyai pengaruh secara siqnifikan dengan prestasi belajar siswa.


4.4. Pembahasan.
1.    Diskripsi variabel
        Rata – rata untuk tingkat penghasilan orang tua 3,09 lebih tinggi dari tingkat pendidikan orang tua yaitu 2,56  sementara rata-rata prestasi belajar mata pelajaran matematika adalah 67,84. Sedangkan ketuntasan minimal mata pelajaran matematika dikelas XI dan XII sama yaitu 8,0 hal ini dilakukan sekolah karena SMA immanuel akreditasinya A. melihal hal ini penghasilan orang tua sangat memberi pengaruh terhadap prestasi siswa yang dimungkinkan dengan penghasilan yang cukup maka perhatian orang tua terhadap pendidikan putra-putrinya akan terpenuhi kebutuhan akan pendidikannya. Adapun rata –rata  tingkat pendidikan orang tua ada dibawah rata-rata tingkat penghasilan orang tua ini dikarenakan orang tua siswa  SMA Immanuel berada di luar pulau jawa tepatnya diIndonesia Timur . dan beberapa anak yang sekolah di SMA Immanuel adalah korban perang saudara di Ambon,  orang tua dari siswa yang berasal dari Ambon banyak yang tidak sekolah terutama ibu dan kalau ada yang sekolah lulusan SD paling tinggi SMP.
2.    Hasil Pengujian Asumsi Regresi.
      Berdasarkan hasil uji bantuan komputer program SPSS versi 11 terlihat bahwa tidak ada masalah yang berarti data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini dapat dianalisa sesuai dengan rancangan analisis penelitian yang disiapkan yaitu agresi ganda.
3.    Hasil pengujian hipokarya ilmiah
       Dari hasil uji hipokarya ilmiah baik dengan uji secara parsial maupun uji analisis secara bersama-sama dengan regresi linier berganda diatas dapat diketahui bahwa variabel bebas X1(tingkat penghasilan orang tua) mempunyai pengaruh yang besar 5,940 terhadap variabel Y (prestasi belajar siswa). Dengan melihat pengaruh tingkat penghasilan orang tua cukup besar. Dengan penghasilan orang tua yang besar sangat dimungkinkan kebutuhan pendidikan anaknya akan tercukupi mulai dari fasilitas, program les tambahan dan berbagai  macam buku sumber belajar akan terpenuhi, maka dapat pengaruh penghasilan orang tua terhadap prestasi belajar siswa sangan besar dan sangat siqnifikan.
        Sedangkan untuk variabel X2 ( tingkat pendidikan orang tua) juga mempunyai pengaruh yang besar juga terhadap prestasi belajar siswa dengan angka 7,852 membuktikan bahwa tingkat pendidikan orang tua mempunyai pengaruh yang besar  terhadap prestasi belajar siswa (Y) . pada taraf siqnifikan 0,000, dengan demikian setiap penambahan 1 point pada variabel X2 akan meningkatkan prestasi belajar siswa sebesar 7,852,  oleh karena itu agar prestasi belajar siswa dapat optimal maka orang tua turut memberi motivasi dengan model keteladanan yaitu orang tua juga menambah  wawasan utamanya ilmu pengetahuan dan model model yang dapat diterapkan dirumah untuk memdorong putra-putrinya terpacu merai prestasi.
       Koefisien determinan berganda ( R Square) =  0,884 berarti kontribusi teori dalam penelitian ini sebesar  88,4% dan sisanya 11,6% dipengaruhi oleh hal-hal yang tidak diteliti, artinya prestasi belajar siswa 88,4 % dipengaruhi secara positif oleh tingkat penghasilan dan tingkat pendidikan orang tua, sedangkan sekitar 11,6% prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor lain diluar varibel penelitian hal itu bisa berupa gaya mengajar guru, suasana belajar di kelas dansebagainya.
        Hal ini dapat dipahami karena pada umumnya prestasi belajar siswa tidak mungkin hanya di pengaruhi oleh variabel bebas yaitu tingkat penghasilan dan tingkat pendidikan orang tua akan tetapi oleh kemamapuan guru, kemampuan siswa sejak awal , kondisi keluarga, sarana prasana yang tersedia, semuai dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.
       Bertolak dari uraian tersebut perlu adanya pemikiran dan upaya secara maksimal penyelenggaraan pendidikan yang memungkinkan perkebangan kemampuan guru baik yang berkaitan dari hasil penelitian ini maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan kepentingan pendidikan pada umunya. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, hal ini sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah dengan adanya managemen  peningkatan mutu pendidikan .




















































BAB V
KESIMPULAN


5.1. Kesimpulan.

1.      Uji asumsi regresi bebas multikolinieritas, uji normalitas dan                heteroskedastisitas.
2.    Hipokarya ilmiah 1 diterima secara siqnifikan. Hal ini berarti bahwa : Ada pengaruh yang signifikan tingkat penghasilan orang tua peserta didik terhadap prestasi belajar mata pelajaran matematika peserta didik kelas XI dan XII IPS  di SMA Immanuel Batu.
3.      Hipokarya ilmiah 2 diterima secara siqnifikan. Hal ini berarti bahwa : Ada pengaruh yang signifikan tingkat pendidikan orang tua peserta didik terhadap prestasi belajar  mata pelajaran matematika peserta didik kelas XI dan XII IPS di SMA Immanuel Batu.
4.      Hipokarya ilmiah 1 diterima secara siqnifikan. Hal ini berarti bahwa : Ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama tingkat penghasilan orang tua dan tingkat pendidikan orang tua peserta didik terhadap prestasi belajar mata pelajaran matematika peserta didik kelas XI dan XII IPS di SMA Immanuel Batu.
5.      Besarnya terhadap prestasi belajar mata pelajaran matematika siswa kelas XI dan XII program IPS  pata semester ganjil tahun pelajaran 2011 – 2012 di SMA Immanuel Batu adalah 88,4 % dipengaruhi variabel bebas tingkat penghasilan dan tingkat pendidikan orang tua, sedangkan prestasi belajar siswa yang dipengaruhi faktor lain sebesar 11,6% yaitu diluar variabel yang diteliti.









DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional,  2006.  Model Penilaian Kelas. Jakarta : Badan    Standar Pendidikan  Nasional

Frans Mataheru & Piet.A. Sahatian, 1981. Prinsip Dan Tehnik Supervisi Pendidikan. Surabaya : Usaha  Nasional

Howard G. Hendrick, 2009. Mengajar Untuk Mengubah Hidup. Yogyakarata : Yayasan Gloria

Sucipto A, 2007. Pengaruh Penghasilan  orang  tua dan  motivasi belajar  terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa kelas V SDN Gunung malang 02 dan SDN Gunung malang 04 Sumberjambe Jember. Karya ilmiah Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Program Pasca Sarjana Universitas Kanjuruhan Malang.

Su’udi, 2009. Pengaruh tingkat sosial dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata  pelajaran IPS siswa VII SMP Negeri Pucuk kabupaten Lamongan. Karya ilmiah Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Program Pasca Sarjana Universitas Kanjuruhan Malang.

Pujianto, 2007. Pengaruh Pendidikan orang tua dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran bahasa indonesia siswa kelas II SMP Muhammadiyah 10 Muncar kecamatan muncar kabupaten Banyuwangi tahun pelajaran 2005-2006. Karya ilmiah Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Program Pasca Sarjana Universitas Kanjuruhan Malang.





COPAS AJA GUYS

Temen-temen kalau mau copas artikel keyln.com sah-sah saja dan boleh-boleh saja, asal cantumin www.keyln.com ya... GBU

0 komentar:

Posting Komentar